Korban Gempa Lombok Mengaku Ngeri Lihat Rumah
Korban Gempa Lombok Mengaku Ngeri Lihat Rumah. Lombok dan beberapa daerah di Nusa Tenggara Barat hanya menyisakan
puing-puing bangunan dan korban yang alami trauma setelah gempa
berkekuatan 7 SR Minggu malam.
Ini dialami juga oleh keluarga Mustakim (40) dari Desa Jenggala, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Ia dan saudara-saudaranya mengaku trauma setelah kejadian bencana alam tersebut. Saudaranya Sanilah (50) mengaku merasakan hal yang sama.
“Ndak berani lihat rumah, takut. Diam di sini mulai malam Senin. Lihat rumah ngeri,” ungkap Sanilah.
Mereka mengaku selama mengungsi di Lapangan Kantor Bupati Lombok Utara mengalami gangguan kesehatan, seperti batuk, pilek, dan dada sesak. Ditambah dengan keterbatasan air bersih yang tidak memadai.
“Terutama air bersih, kalau mau sholat kadang pakai air kali. Kalau bisa dibikin tempat wudhu,” pinta Mustakim.
Mereka tinggal di pengungsian dengan kondisi seadanya, kekurangan selimut dan pakaian. Mereka berharap kondisi yang disebabkan bencana ini segera bisa diselesaikan dan trauma mereka berangsur membaik.
Ini dialami juga oleh keluarga Mustakim (40) dari Desa Jenggala, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Ia dan saudara-saudaranya mengaku trauma setelah kejadian bencana alam tersebut. Saudaranya Sanilah (50) mengaku merasakan hal yang sama.
“Ndak berani lihat rumah, takut. Diam di sini mulai malam Senin. Lihat rumah ngeri,” ungkap Sanilah.
Mereka mengaku selama mengungsi di Lapangan Kantor Bupati Lombok Utara mengalami gangguan kesehatan, seperti batuk, pilek, dan dada sesak. Ditambah dengan keterbatasan air bersih yang tidak memadai.
“Terutama air bersih, kalau mau sholat kadang pakai air kali. Kalau bisa dibikin tempat wudhu,” pinta Mustakim.
Mereka tinggal di pengungsian dengan kondisi seadanya, kekurangan selimut dan pakaian. Mereka berharap kondisi yang disebabkan bencana ini segera bisa diselesaikan dan trauma mereka berangsur membaik.
Comments
Post a Comment